Implementasi merupakan suatu proses
penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, nilai, dan
sikap. Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa
implementasi adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang
memberikan efek atau dampak). Berdasarkan definisi implementasi tersebut, maka
implementasi kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide,
konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu
aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi kurikulum juga
dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum)
dalam bentuk pembelajaran. [1]
Implementasi kurikulum berarti suatu
proses guru/staf pengajar melaksanakan kurikulum (kurikulum yang sudah ada)
dalam situasi pembelajaran di kelas (sekolah, universitas/institut, dan
sebagainya). Dengan kata lain, implementasi kurikulum adalah proses aktualisasi
kurikulum potensial menjadi kurikulum aktual oleh guru/staf pengajar di dalam proses belajar
mengajar (perkuliahan). Dalam studi kurikulum, implementasi dipandang sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan kurikulum.
Kurikulum dan silabus atau
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang telah tersusun sedemikian
rupa, tidak ada artinya sama sekali bilamana belum teraktualisasikan menjadi
kurikulum aktual (real). Ia merupakan benda mati atau sesuatu yang tidak
ada harga/nilainya. Melalui fungsi dan peranan guru/staf pengajarlah kurikulum
itu dapat dijabarkan, dikembangkan, diperluas, sehingga dapat ditransformasikan
kepada peserta didik dengan sebaik-baiknya. Artinya, melalui guru/staf pengajar nilai-nilai yang terkandung dalam
kurikulum dapat disampaikan kepada peserta didik, dan aktualisasi serta
transformasi nilai-nilai/sikap, pengetahuan yang terkandung dalam kurikulum
atau GBPP tersebut dilakukan oleh guru/staf pengajar melalui “implementasi
kurikulum” di dalam proses belajar mengajar.[2]
Berdasarkan uraian di atas, jelas terlihat bahwa peranan guru/staf
pengajar sangat menentukan dalam pencapaian hasil belajar atau harapan yang
diinginkan oleh kurikulum. Sebagai implementator dan pengembang kurikulum,
guru/staf pengajar berfungsi serta berperan untuk:
1)
Memperkaya
kurikulum, artinya guru/staf pengajar berperan menjabarkan, mengembangkan,
serta memperluas segala sesuatu yang telah ditulis, dirumuskan, disusun, dan
ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan GBPP ke dalam bentuk Satuan Pembelajaran
atau Satuan Acara Perkuliahan (hand out). Kemudian pada gilirannya mengimplementasikan
(melaksanakan) apa yang telah tertuang itu pada proses belajar mengajar.
2)
Meningkatkan
relevansi kurikulum dengan kebutuhan anak, masyarakat, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini.[3]
Selain itu, Wina Sanjaya mengungkapkan peran guru dalam
implementasi kurikulum KBK ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
1)
Peran
Guru sebagai Perencana
Keberhasilan
dalam implementasi kurikulum dapat dipengaruhi oleh perencanaan pembelajaran
yang disusun guru. Kerenanya, kepiawaian guru dalam menyusun rencana
pembeelajaran (Instructional design) dapat menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi.
2)
Peran
Guru sebagai Pengelola
Peran dan
tanggung jawab guru sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning)
adalah menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, baik iklim social maupun
iklim psikologis. Melalui iklim pembelajaran yang kondusif memungkinkan siswa
untuk berkembang secara optimal, terbuka, dan demokratis.
3)
Peran
Guru sebagai Fasilitator
Sebagai
fasilitator, tugas guru adalah membantu untuk mempermudah siswa belajar. Guru
perlu memahami karakteristik siswa, termasuk gaya belajar, kebutuhan kemampuan
dasar yang dimiliki siswa. Guru harus menempatkan diri sebagai orang yang
member pengarahan dan petunjuk agar siswa dapat belajar secara optimal.
4)
Peran
Guru sebagai Evaluator
Sebagai
evaluator, peran guru menunjuk ke dalam dua hal, yaitu peran untuk melihat
keberhasilannya dalam mengajar dan peran untuk menentukan ketercapaian siswa
dalam menguasai kompetensi sesuai dengan kurikulum.[4]
Adapun menurut
Mulyasa, tugas guru dalam implementasi KTSP
adalah bagaimana memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning)
kepada peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan
eksternal sehingga terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan
dalam standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).[5]
Menurut Mulyasa
implementasi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga factor berikut ini:
a.
Karakteristik
kurikulum; mencakup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna.
b.
Strategi
implementasi; yaitu
strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar,
penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang
dapat mendorong penggunaan kurikulum di
lapangan.
c.
Karakteristik
pengguna kurikulum; meliputi
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta
kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam
pembelajaran.[6]
Implementasi
kurikulum, menurut Mulyasa akan bermuara
pada pelaksanaan pembelajaran, yakni
bagaimana agar isi atau pesan-pesan kurikulum (SK-KD) dapat dicerna oleh
peserta didik secara tepat dan optimal.[7]
Pelaksanaan pembelajaran terdiri
dari tiga tahapan dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan penutup.
[1] Mulyasa, Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 178-179.
[2] Binti Maunah, Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Implementasi pada Tingkat Pendidikan Dasar
(SD/MI), (Yogyakarta: TERAS, 2009)h. 85-86.
[3] Binti Maunah,
ibid., h. 87.
[4] Wina Sanjaya, Pembelajaran
dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006), h. 13-14.
[5] Mulyasa, ibid.,
h. 178.
[6] Mulyasa, ibid.,
h. 179-180.
[7] Mulyasa, ibid.,
h. 180.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar