1.
Desain Pembelajaran Melafalkan sebagai Tahap Awal Membaca
Dalam
pembelajaran melafalkan, guru dapat menggunakan metode ceramah dan metode
langsung, yang dipergunakan sekaligus. Metode ini ditindak lanjuti dengan
menggunakan teknik drill an practice.
Metode ceramah
dipergunakan untuk menyampaikan pengetahuan mengenai arti penting Al-Qur’an dan
Hadits bagi umat Islam, sehingga terampil dalam melafalkannya merupakan hal
yang wajib untuk dikuasai.
Metode langsung
dan teknik drill and Practice dilakukan setelah penyajian hal ihwal mengenai
materi pelajaran mengenai surat dan hadits yang diajarkan dengan metode
ceranah. Metode langsung dan teknik drill and Practice menitikberatkan
pada teknis mengajarkan cara melafalkan surat dan hadits yang menjadi materi
pelajaran.
Dalam hal ini
ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
a.
Tahap persiapan
1)
Menentukan surat dalam juz ‘amma atau hadits pilihan yang akan
diajarkan untuk melafalkannya.
2)
Menyiapkan alat bantu (media) untuk dapat menampilkan teks Arab
beserta tranliterasinya.
b.
Tahap pelaksanaan
1)
Mengajak siswa berkonsentrasi untuk mengikuti pelafalan surat atau
hadits yang akan diajarkan.
2)
Pelafalan dilakukan per ayat dari awal sampai akhir dengan
mengikuti pola: ayat 1 dilafalkan oleh guru, siswa menirukan. Setelah ayat 1
dikuasai, lanjut ke ayat 2. Sebelum lanjut ke ayat 2, guru meminta siswa
mengulang pelafalan ayat 1 dan 2. Begitu seterusnya, sebelum lanjut ke ayat
berikutnya guru meminta siswa mengulang ayat sebelumnya terlebih dahulu.
Disinilah teknik drill and Practice berperan.
3)
Ciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan.
4)
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya pembelajaran
pelafalan dengan memperhatikan ujaran yang dilakukan seluruh siswa.
5)
Berikan kesempatan terbanyak kepada siswa untuk secara aktif
melafalkan surat atau hadits yang tengah dipelajari.
c.
Tahap Mengakhiri
Apabila pelaksanaan metode langsung dan teknik drill and
practice telah selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan penugasan yang berkaitan dengan pelafalan surat atau hadits.
2.
Desain Pembelajaran Membaca Huruf-huruf Hijaiyah Sesuai Makhrajnya
a.
Desain Pembelajaran Mengidentifikasi Huruf-huruf Hijaiyah sesuai
Makhrajnya
Dalam proses
pembelajaran ini, guru dapat menggunakan metode Mim-Mem yaitu
Mimicry-Memorization. Metode ini dilakukan
dengan cara mimicry (meniru) dan memorization (menghafal) atau proses
pengingatan sesuatu dengan menggunakan kekuatan memori. Untuk melengkapi proses
pembelajaran dengan metode ini guru dapat menggunakan teknik drill and
practice dan make a match. Teknik make a match adalah teknik mencari
pasangan, media yang digunakan adalah kartu. Tujuan dari penggunaan metode dan
teknik tersebut adalah agar siswa mampu mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah
sesuai makhrajnya dengan benar tanpa ada kesalahan.
Dalam hal ini,
dapat digunakan bentangan plastic/triplek yang berisi kolom-kolom yang
bertuliskan cara membaca huruf hijaiyah, yang kemudian nantinya akan
ditempelkan disana karton yang bertuliskan huruf hijaiyah. Contohnya:
Ha’
|
Jim
|
Tsa’
|
n
|
Ba’
|
alif
|
Sin
|
Za’
|
Ra’
|
Dzal
|
Dal
|
Kho’
|
‘ain
|
Zho’
|
Tho’
|
Dhod
|
Shod
|
Syin
|
Mim
|
Lam
|
kaf
|
Qaf
|
Fa’
|
Ghoin
|
Ya’
|
Hamzah
|
Lam-alif
|
Ha’
|
Waw
|
nun
|
b.
Desain Pembelajaran Membaca Huruf-huruf Hijaiyah yang Terpisah
ataupun Bersambung dengan Tanda Bacanya Sesuai Makhrajnya.
Pada langkah
ini siwa dididik dan diajarkan cara
membaca huruf-huruf hijaiyah yang tertulis secara terpisah sesuai tanda baca
dan makhrajnya. Langkah-langkahnya:
1)
Tahap Persiapan
Buatlah bagan dengan menggunakan power point untuk diproyeksikan
atau jika tidak ada bisa langsung dibuatkan di papan tulis.
Bagan I berisi pengenalan harakat, contoh:
·
Harakat fathah (_َ )
dibaca “A”, kasrah ( ِ )dibaca
“I” dan dhammah( ُ ) dibaca
“U”
بُ
|
بِ
|
بَ
|
Bu
|
Bi
|
Ba
|
·
Bacaan dengan ketiga harakat sekaligus
Huruf hijaiyah
secara terpisah
لِ
سَ نُ
|
كُ لِ سَ
|
رَ حِ مُ
|
li-sa-nu
|
Ku-li-sa
|
Ro-hi-mu
|
Huruf hijaiyah
bersambung
لِسَنُ
|
كُلِسَ
|
رَحِمُ
|
Lisanu
|
Kulisa
|
Rohimu
|
Bagan II berisi
pengenalan huruf hijaiyah dengan harakat tanwin (ً ٍ ٌ), maka dalam membacanya berakhiran “N”
(an-in-un)
تٌ
|
تٍ
|
تً
|
Tun
|
Tin
|
Tan
|
Bagan III
praktik membaca huruf hijaiyah dengan harakat campuran
·
Huruf hijaiyah yang ditulis secara terpisah
جَ مِ لٌ
|
كَ رِ مٌ
|
لَ عِ بٌ
|
Ja-mi-lun
|
Ka-ri-mun
|
La-‘i-bun
|
·
Huruf hijaiyah yang ditulis secara bersambung
جَمِلٌ
|
كَرِمٌ
|
لَعِبٌ
|
Jamilun
|
Karimun
|
La’ibun
|
2)
Tahap Pelaksanaan
a)
Ajak siswa konsentrasi untuk memperhatikan huruf-huruf hijaiyah
b)
Awali dengan mengajarkan cara membaca huruf hijaiyah dengan harakat
fathah
c)
Pastikan bahwa murid telah mampu mengidentifikasi huruf hijaiyah
d)
Bacakan huruf hijaiyah tersebut sesuai makhraj dan tanda bacanya.
e)
Ciptakan suasana kondusif dan menyenangkan
f)
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya pembelajaran
pelafalan dengan memperhatikan ujaran yang dilakukan seluruh siswa.
g)
Berikan kesempatan terbanyak kepada siswa untuk secara aktif
membacakan huruf-huruf hiijaiyah sesuai makraj dan tandabacanya.
3)
Tahap Mengakhiri
Proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan penugasan yang
berkaitan dengan pelafalan surat atau hadits[2]
3.
Desain Pembelajaran Membaca dengan Baik dan Benar sesuai Kaidah
Ilmu Tajwid
a.
Desain Pembelajaran Menerapkan Bacaan Ghunnah
Persiapkan pengetahuan mengenai penerapan bacaan ghunnah ini dengan
baik. Guru dapat mempersiapkan lembaran-lembaran kertas yang berisi
contoh-contoh ayat dalam Al-Qur’an yang menerapkan bacaan ghunnah.
Contoh bagan Bacaan ghunnah:
|
نّ
|
مّ
|
اِنَّ - اِنَّمَا
|
ثُمَّ – مُتِمَّ - اَمَّا
|
b.
Desain Pembelajaran Menerapkan Bacaan “Al” (ال)
Guru dapat
mempersiapkan bagan bacaan Al, contohnya:
1)
Alif Lam Qamariah
ال قمريّة
|
||||||
و
|
ك
|
ج
|
ح
|
غ
|
ب
|
أ
|
ھ
|
م
|
ي
|
ق
|
ع
|
ف
|
خ
|
Contoh
Penerapannya:
Teks Arab
|
Cara Baca
|
Teks Arab
|
Cara Baca
|
اَلأَرْضُ
|
Al-Ardhu
|
الْخَوْفُ
|
Al-Khaufu
|
اَلْجَنَّةُ
|
Al-jannatu
|
اَلْفَقِيْرُ
|
Al-Faqiiru
|
2)
Alif Lam Syamsiah
ال شمسيّة
|
||||||
ذ
|
ض
|
ت
|
ر
|
ص
|
ث
|
ط
|
ل
|
ش
|
ز
|
ظ
|
س
|
د
|
ن
|
Contoh
Penerapannya:
النَّا سُ
|
اللَّطِيْفُ
|
الدُّنْيَا
|
اَلرَّحْمَةُ
|
An-Naasu
|
Al-Lathiifu
|
Ad-dun ya
|
Ar-rahmatu
|
c.
Desain Pembelajaran Menerapkan Bacaan Mad
Dalam hal ini guru
dapat menyajikan bagan seperti berikut:
ُ وْ
|
ِ يْ
|
َ ا
|
Uu
|
ii
|
Aa
|
مَامِيْمُوْ
|
جَاجِيْجُوْ
|
هَاهِيْهُوْ
|
رَارِيْرُوْ
|
بَابِيْبُوْ
|
Maa Mii Muu
|
Jaa jii juu
|
Haa hii huu
|
Raa rii ruu
|
Baa bii buu
|
Bagan contoh
lembaran kertas yang berisi lafadz-lafadz yang dibaca panjang:
رُكُوْعٌ
|
رَحِيْمٌ
|
صَادِقٌ
|
شُهُوْرٌ
|
عَلِيْمٌ
|
عَالِمٌ
|
d.
Desain Pembelajaran Menerapkan
Bacaan Idgham dan Iqlab
Contoh bagan
idgham dan iqlab:
1)
Bacaan idgham
Contoh
Penerapan dan cara baca ادغام بغنّة:
Kalimat
|
Cara Baca
|
يَغْفِرُوْالِمَنْ يَّشَاءً
|
Yaghfiru limayyasyaa’
|
مِنْ وَّلِيٍّ وَّلاَنَصِيْر
|
Miwwaliyyiwwalaa nashiir
|
Contoh
penerapan dan cara baca ادغام بلاغنّة :
Kalimat
|
Cara baca
|
مِنْ رَّبِّهِم
|
Mirrabbihim
|
وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ
|
Walamyakullahu
|
2)
Bacaan iqlab
(إقلاب)
Yaitu apabila
ada nun mati (نْ
) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu dengan huruf (م ) maka bunyi dalam membacanya menjadi “M”(م ). Dalam al-qur’an terkadang diberi symbol/tanda (م) kecil di atas huruf ( ب) nya.
Contoh
penerapan dan cara bacanya:
Kalimat
|
Cara Baca
|
مِنْ مبَعْدِ
|
Mimmba’di
|
بِكُلِّ شَيْءٍ مبَصِيْر
|
Bikulli syai-immbashiir
|
e.
Desain Pembelajaran Menerapkan Bacaan Idzhar dan Ikhfa
Guru dapat
mempersiapkan bagan seperti berikut:
1)
Bacaan Idzhar
IDZHAR
|
||
Jenis:
|
Halqi
|
Syafawi
|
Pengertian
|
Yaitu apabila ada nun mati (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu dengan
huruf halqi (tenggorokan). Maka hukum bacaannya disebut idzhar (jelas).
Huruf idzhar ada 6, yaitu: ا, ھ, ع, غ, ح, خ
|
Yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan selain mim dan ba
.
|
Contoh
|
مَنْ اَمَنَ
|
لَهُمْ اَجْرٌ
|
مِنْ عِلْمٍ
|
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
|
2)
Bacaan Ikhfa
IKHFA
|
|||
Pengertian
|
Yaitu apabila ada nun mati (نْ) atau tanwin ( ًٌٍ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf
hijaiyah:
ص, ذ, ث, ك, ج, ش,
ق, س, د, ط, ز, ف, ت, ض, ظ
Maka hukum bacaannya adalah ikhfa(samar/sengau)
|
||
Contoh
|
‘ann shalaatihim
|
ن - ص
|
عَنْ صَلاَتِهِمْ
|
Dakkann dakkaa
|
ً - د
|
دَكًّا دَكًّا
|
Referensi:
Lutfi, Ahmad. 2009. Pembelajaran
Al-Qur’an & Hadits. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar